Zakat and Sadaqah Increase Wealth

By: Shaheed Ayatullah Abdul Husain Dastghaib Shirazi
In the following Qur’anic ayats Allah (S.w.T.) promises that anything spent in Allah (S.w.T.)’s way will be amply rewarded both in this world and the hereafter,
“…and He causes Charitable deeds to prosper.” (Surah al-Baqarah 2: 276)
“…and whatever thing you spend, He exceeds it in reward, and He is the best of Sustainers.” (Surah Saba 34: 39)
“…and whatever you give in charity, desiring Allah’s pleasure it is these (persons) that shall get manifold.” (Surah ar-Rūm 30: 39)
Paying Zakat and spending it in the prescribed manner increases one’s wealth. The stingy and the niggardly believe that they will be impoverished if they spend in Allah (S.w.T.)’s ways, in direct contradiction to what Allah (S.w.T.) has promised in His holy Qur’an and the traditions of Ahl ul-Bayt (a.s.), some of which are mentioned below.
In the sermon of Fadak, Janabe Fatimah Zahra (S) says,
“Allah has appointed faith for purifying you from polytheism and made prayer Wajib to cleanse you from pride and arrogance. Made Zakat obligatory to purify you from miserliness and parsimony. (so that man is imbued with the goodly quality of charitableness and is purified of the impurity of sinful deeds). And this is also the cause for increasing your sustenance.”
It is related from Hazrat Amir ul-Mu’minīn ‘Ali (a.s.): “One who spends for a good cause is recompensed by Allah in this world and there is also an increase in his reward of the hereafter.” (al-Kāfi)
‘Ali (a.s.) also said,
“Seek the sustenance through Sadaqah” (Wasa’il ul-Shia Vol. 6 page 259)
It is mentioned in the book Oddatud Dai that Imam Ja’far as-Sadiq (a.s.) asked his son,
“How much amount is there for household expenses?”
“Forty Dinars,” replied the son.
Imam (a.s.) told him give in charity all the forty Dinars. The son said that there was nothing else apart from the forty Dinars. Imam (a.s.) said,
“You donate all of it in charity, the Almighty Allah will recompense it. Don’t you know that there is a key to everything? And the key to sustenance is Sadaqah.” His son Muhammad gave away the forty Dinars in charity, Ten days had hardly passed when Imam (a.s.) received four thousand Dinars. He told his son,
“O Son! We had given forty Dinars and Allah gave us four thousand in return.”
Amir ul-Mu’minīn ‘Ali (a.s.) says in Nahjul Balagha that whenever poverty strikes, you must trade with Allah by giving Sadaqah.
Imam Riďa (a.s.) asked his slave,
“Have you given anything in the way of Allah today?”
“No! By Allah,” replied the slave.
“Then how would Allah give us anything in return?” said Imam (a.s.).
Explaining the Qur’anic Verse,
“…and whatever thing you spend, He exceeds it in reward and He is the best of sustainers.” (Surah Saba 34: 39)
Imam Sadiq (a.s.) said,
“Do you think Allah goes back on His word?”
“No!” replied the narrator,
“Then why do you not receive the recompense of your charity?”
“I don’t know”, said the narrator.
Imam (a.s.) said, “If one of you acquires Halāl sustenance and spends even a Dirham from it, he is certainly recompensed for it.” (al-Kāfi Vol. 2 page 595)
It means that if he is not recompensed, either the money was acquired unlawfully or it was spent in an illegal way.

Charity Increases Sustenance And Protects Wealth

Cause and effect, are from the wisdom of Allah (S.w.T.). He has connected the cause and effect of things. For example, the person who uses good methods in planting his crops, will get a good harvest. Just the same way a person who eats and drinks healthily will have good health.

Kaya dan Bahagia, Tips Agar Hidup Banyak Rezeki dan Penuh Berkah

Pertama : Mensyukuri Segala Nikmat

Tiada kenikmatan, apapun wujudnya yang dirasakan menusia, melainkan datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Atas dasar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala mewajibkan manusia untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya. Dengan cara senantiasa mengingat bahwasanya kenikmatan tersebut datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, diteruskan mengucapkan hamdalah, dan selanjutnya menafkahkan sebagai kekayaannya di jalan-jalan yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang telah mendapatkan taufik untuk bersyukur, ia akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya, sehingga Allah akan senantiasa melipatgandakan kenikmatan baginya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Dan ingatlah tatkala Rabbmu mengumandangkan : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih” [Ibrahim : 7]

Pada ayat lain, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur demi (kebaikan) dirinya sendiri” [An-Naml : 40]

Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata :”Manfaat bersyukur tidak akan dirasakan, kecuali oleh pelakunya sendiri. Dengan itu, ia berhak mendapatkan kesempurnaan dari nikmat yang telah ia dapatkan, dan nikmat tersebut akan kekal dan bertambah. Sebagaimana syukur, juga berfungsi untuk mengikat kenikmatan yang telah didapat serta menggapai kenikmatan yang belum dicapai” [8]

Sebagai contoh nyata, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Rabb) di tempat kediaman mereka, yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan) : “Makanlah olehmu dari rizki yang (dianugrahkan) Rabbmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb Yang Maha Pengampun. Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsel (cemara) dan pohon bidara” [Saba : 15-16]

Tatkala bangsa Saba’ masih dalam keadaan makmur dan tenteram, Allah subhanahu wa Ta’ala hanya memerintahkan kepada mereka agar bersyukur. Ini menunjukkan, dengan bersyukur, mereka dapat menjaga kenikmatan dari bencana, dan mendatangkan kenikmatan lain yang belum pernah mereka dapatkan.

Kedua : Membayar Zakat (Sedekah)

Zakat, baik zakat wajib maupun sunnah (sedekah), merupakan salah satu amalan yang menjadi faktor yang dapat menyebabkan turunnya keberkahan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah : 276]

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Tiada pagi hari, melainkan ada dua malaikat yang turun, kemudian salah satunya berkata (berdo’a) : “Ya Allah, berilah pengganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang lain berdo’a :”Ya Allah, timpakanlah kepada orang yang kikir (tidak berinfak) kehancuran” [Muttafaqun alaih]

Ketiga : Bekerja Mencari Rizki Dengan Hati Qona’ah, Tidak Dipenuhi Ambisi dan Tidak Serakah

Sifat qona’ah dan lapang dada dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, merupakan kekayaan yang tidak ada bandingannya. Dengan jiwa yang dipenuhi dengan qona’ah, dan keridhaan dengan segala rizki yang Allah turunkan untuknya, maka keberkahan akan datang kepadanya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luas Karunia-nya lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hamba-Nya dengan rizki yang telah Ia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pembagian Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki tersebut untuknya. Dan barangsiapa yang tidak ridha (tidak puas), niscaya rizkinya tidak akan diberkahi” [HR Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani]

Al-Munawi rahimahullah menyebutkan : “Penyakit ini (yaitu tidak puas dengan apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala karuniakan kepadanya, pent) banyak dijumpai pada pemuja dunia. Hingga engkau temui salah seorang dari mereka meremehkan rizki yang telah dikaruniakan untuknya ; merasa hartanya sedikit, buruk, serta terpana dengan rizki orang lain dan menganggapnya lebih bagus dan banyak. Oleh karena itu, ia akan senantiasa membanting tulang untuk menambah hartanya , sampai umurnya habis, kekuatannya sirna ; dan ia pun menjadi tua renta (pikun) akibat dari ambisi yang digapainya dan rasa letih. Dengan itu, ia telah menyiksa tubuhnya, menghitamkan lembaran amalannya dengan berbagai dosa yang ia lakukan demi mendapatkan harta kekayaan. Padahal, ia tidak akan memperoleh selain apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala tentukan untuknya. Pada akhir hayatnya, ia meninggal dunia dalam keadaan pailit. Dia tidak mensyukuri yang telah ia peroleh, dan ia juga tidak berhasil menggapai apa yang ia inginkan” [9]

Oleh karena itu, Islam mengajarkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga kehormatan agama dan diri dalam setiap usaha yang ditempuhnya guna mencari rizki. Sehingga, seorang muslim tidak akan menempuh, melainkan jalan-jalan yang telah dihalalkan dan dengan telah menjaga kehormatan dirinya.

Keempat : Bertaubat Dari Segala Perbuatan Dosa

Sebagaimana perbuatan dosa menjadi salah satu penyebab terhalangnya rizki dari pelakunya, maka sebaliknya, taubat dan istighfar merupakan salah satu faktor yang dapat mendatangkan rizki dan keberkahannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala menceritakan tentang Nabi Hud Alaihissallam bersama kaumnya.

“Dan (Hud berkata) : Hai kaumku, beristighfarlah kepada Rabbmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan atasmu hujan yang sangat deras, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuta dosa” [Hud : 52]

Akibat kekufuran dan perbuatan dosa kaum ‘Ad –berdasarkan keterangan para ulama tafsir- mereka ditimpa kekeringan dan kemandulan, sehingga tidak seorang wanita pun yang bisa melahirkan anak. Keadaan ini berlangsung selama beberapa tahun lamanya. Oleh karena itu, Nabi Hud Alaihissallam memerintahkan mereka untuk bertaubat dan beristighfar. Sebab, dengan taubat dan istighfar itu, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menurunkan hujan, dan mengaruniai mereka anak keturunan. [10]

Kelima : Menyambung Tali Silaturahmi

Di antara amal shalih yang akan mendatangkan keberkahan dalam hidup, yaitu menyambung tali silaturrahim. Ini merupakan upaya menjalin hubungan baik dengan setiap orang yang akan terkait hubungan nasab dengan kita. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan (atau diberkahi) rizkinya, atau ditunda (dipanjangkan) umurnya, maka hendaknya ia bersilaturrahim” [Muttafaqun ‘alaih]

Yang dimaksud dengan ditunda ajalnya, ialah umurnya diberkahi, diberi taufiq untuk beramal shalih, mengisi waktunya dengan berbagai amalan yang berguna bagi kehidupannya di akhirat, dan ia terjaga dari menyia-nyiakan waktunya dalam hal yang tidak berguna. Atau menjadikan nama harumnya senantiasa dikenang orang. Atau benar-benar umurnya ditambah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. [11]

Keenam : Mencari Rizki Dari Jalan Yang Halal.

Merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya keberkahan harta, ialah memperolehnya dengan jalan yang halal. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Janganlah kamu merasa bahwa rizkimu datangnya terlambat. Karena sesunguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rizki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram” [HR Abdur-Razaq, Ibnu Hibbanm dan Al-Hakim]

Salah satu yang mempengaruhi keberkahan ini ialah praktek riba. Perbuatan riba termasuk faktor yang dapat menghapus keberkahan.

“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah” [Al-Baqarah : 276]

Ibnu Katsir rahimahullah berkata :”Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabarkan bahwa Dia akan memusnahkan riba. Maksudnya, bisa saja memusnahkannya secara keseluruhan dari tangan pemiliknya, atau menghalangi pemiliknya dari keberkahan hartanya tersebut. Dengan demikian, pemilik riba tidak mendapatkan manfaat dari harta ribanya. Bahkan dengan harta tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membinasakannya dalam kehidupan dunia, dan kelak di hari akhirat Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menyiksanya akibat harta tersebut” [12]

Bila mengamati kehidupan orang-orang yang menjalankan praktek riba, niscaya kita dapatkan banyak bukti bagi kebenaran ayat dan hadits di atas. Betapa banyak pemakan riba yang hartanya berlimpah, hingga tak terhitung jumlahnya, akan tetapi tidak satu pun dari mereka yang merasakan keberkahan, ketentraman dan kebahagiaan dari harta haram tersebut.

Begitu pula dengan meminta-minta (mengemis) dalam mencari rizki, termasuk perbuatan yang diharamkan dan tidak mengandung keberkahan. Dalam salah satu hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan sebagian dampak hilangnya keberkahan dari orang yang meminta-minta.

“Tidaklah seseorang terus-menerus meminta-minta kepada orang lain, hingga kelak akan datang pada hari Kiamat, dalam keadaan tidak ada secuil daging pun melekat di wajahnya” [Muttafaqun alaih]


Ketujuh : Bekerja Saat Waktu Pagi.

Di antara jalan untuk meraih keberkahan dari Allah, ialah menanamkan semangat untuk hidup sehat dan produktif, serta menyingkirkan sifat malas sejauh-jaunya. Caranya, senantiasa memanfaatkan karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hal-hal yang berguna dan mendatangkan kemaslahatan bagi hidup kita.

Termasuk waktu yang paling baik untuk memulai bekerja dan mencari rizki, ialah waktu pagi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memanjatkan do’a keberkahan.

“Ya Allah, berkahilah untuk ummatku waktu pagi mereka” [HR Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa-i, Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani]

Hikmah dikhususkannya waktu pagi dengan doa keberkahan, lantaran waktu pagi merupakan waktu dimulainya berbagai aktifitas manusia. Saat itu pula, seseorang merasakan semangat usai beristirahat di malam hari. Oleh karenanya, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam mendo’akan keberkahan pada waktu pagi ini agar seluruh umatnya memperoleh bagian dari doa tersebut.

Sebagai penerapan langsung dari doa ini, bila mengutus pasukan perang, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya di pagi hari, sehingga pasukan diberkahi dan mendapatkan pertolongan serta kemenangan.

Contoh lain dari keberkahan waktu pagi, ialah sebagaimana yang dilakukan oleh sahabat Shakhr Al-Ghamidi Radhiyallahu ‘anhu. Yaitu perawi hadits ini dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Shakhr bekerja sebagai pedagang. Usai mendengarkan hadits ini, ia pun menerapkannya. Tidaklah ia mengirimkan barang dagangannya kecuali di pagi hari. Dan benarlah, keberkahan Allah Subhanahu wa Ta’ala dapat ia peroleh. Diriwayatkan, perniagaannya berhasil dan hartanya melimpah ruah. Dan berdasarkan hadits ini pula, sebagian ulama menyatakan, tidur pada pagi hari hukumnya makruh.

Masih banyak lagi amalan-amalan yang akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan seorang muslim. Apa yang telah saya paparkan di atas hanyalah sebagai contoh

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan taufiq dan keberkahan-Nya kepada kita semua. Dan semoga pemaparan singkat ini dapat berguna bagi saya pribadi dan setiap orang yang mendengar atau membacanya. Tak lupa, bila pemaparan diatas ada kesalahan, maka hal itu datang dari saya dan dari setan, sehingga saya beristighfar kepada Allah. Dan bila ada kebenaran, maka itu semua atas taufik dan inayah-Nya


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : sedekah.net

Sebab-Sebab Turunnya Rizki

Akhir-akhir ini banyak orang yang mengeluhkan masalah penghasilan atau rizki, entah karena merasa kurang banyak atau karena kurang berkah. Begitu pula berbagai problem kehidupan, mengatur pengeluaran dan kebutuhan serta bermacam-macam tuntutannya. Sehingga masalah penghasilan ini menjadi sesuatu yang menyibukkan, bahkan membuat bingung dan stress sebagian orang. Maka tak jarang di antara mereka ada yang mengambil jalan pintas dengan menempuh segala cara yang penting keinginan tercapai. Akibatnya bermunculanlah koruptor, pencuri, pencopet, perampok, pelaku suap dan sogok, penipuan bahkan pembunuhan, pemutusan silaturrahim dan meninggal kan ibadah kepada Allah untuk mendapatkan uang atau alasan kebutuhan hidup.

Mereka lupa bahwa Allah telah menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya sebab-sebab yang dapat mendatangkan rizki dengan penjelasan yang amat gamblang. Dia menjanjikan keluasan rizki kepada siapa saja yang menempuhnya serta menggunakan cara-cara itu, Allah juga memberikan jaminan bahwa mereka pasti akan sukses serta mendapatkan rizki dengan tanpa disangka-sangka.

Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:

- Takwa Kepada Allah

Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta`ala berfirman, artinya,
“Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya.” (At Thalaq 2-3)

Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.

- Istighfar dan Taubat

Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimanafirman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. 71:10-12)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

- Tawakkal Kepada Allah

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. 65:3)

Nabi saw telah bersabda, artinya,
"Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)
Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.

Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.

- Silaturrahim

Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut:

-Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya,
"Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari)

-Sabda Nabi saw, artinya,
"Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya. Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani)

Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.

- Infaq fi Sabilillah

Allah swt berfirman, artinya,
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. 34:39)

Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak."
Juga firman Allah yang lain,artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. 2:267-268)

Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)
- Berbuat Baik kepada Orang Lemah

Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya,
"Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari)

Dhu`afa` (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.

- Serius di dalam Beribadah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta`ala berfirman, artinya,
"Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."

Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu` hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.

Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : sedekah.net

Manfaat Silahturahmi

Manfaat Silaturahmi :

1. Mendapat Rahmat Allah

Menyambung tali silaturahmi itu hukumnya wajib, terutama bagi sesama muslim diharamkan untuk memutuskannya.
Sebagaimana sabda Rasulullah :
"Tidak ada satu kebaikanpun yg pahalanya lebih cepat diperoleh daripada silaturahmi, dan tidak ada satu dosapun yg adzabnya lebih cepat diperoleh, melebihi kezaliman dan memutuskan tali silaturahmi"
"Rahmat Allah tidak akan turun ke atas suatu kaum, jika didalamnya ada orang yg memutuskan silaturahmi"





2. Kemudahan Rezeki dan Umur yang Panjang

Dalam sebuah riwayat lain, dari Anas r.a, ia berkata bahwa Rasullah saw bersabda, “Barangsiapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dilamakan bekas telapak kakinya (dipanjangkan umurnya), hendaknya ia menyambung tali silaturahmi. [Mutafaq ‘alaih]

3. Masuk Surga

Ali r.a meriwayatkan dalam sebuah hadist, “Barangsiapa yang mengambil tanggungjawab atas suatu perkara, aku akan menjamin baginya empat perkara. Barangsiapa bersilaturahmi, umurnya akan dipanjangkan, kawan-kawannya akan cinta kepadanya, rezekinya akan dipalangkan, dan ia aman masuk ke dalam surga. (Kanzul ‘Ummal).

Orang yang menyambung silaturahmi akan mendapat balasan di dunia berupa: kedekatan kepada Allah, rezekinya diluaskan, umurnya dipanjangkan, rumahnya dimakmurkan, tercegah dari mati dengan cara tidak baik, dicintai Allah dan dicintai keluarganya.


Yang lebih penting dari itu semua, di akhirat kelak, ia akan mendapat balasan surga dari Allah SWT: Rasulullah ditanya oleh seorang sahabat, “Wahai Rasulullah kabarkanlah kepadaku amal yang dapat memasukkan akan ke surga”. Rasulullah menjawab; “Engkau menyembah Allah, jangan menyekutukan-Nya dengan segala sesuatu, engkau dirikan shalat, tunaikan zakat dan engkau menyambung silaturahmi“. (HR. Bukhari).


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


Sumber : alfannur.blogspot.com

Motivasi

SUCCESSBILITY THINKING Deklarasi hari ke 24.
Tidak ada orang yang sempurna, termasuk saya. Setiap orang mempunyai kekurangan dan masalah. Tapi saya menerima segala kekurangan dan ketidak sempurnaan saya. Saya akan perbaiki hal hal yang saya bisa perbaiki dan menerima hal hal yang tidak bisa saya perbaiki. Saya menyukai dan menerima diri saya seutuhnya.


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...

sumber : Purdi E Chandra

Sembuh Dari Kanker Karena Sedekah

Sembuh dari Kanker karena Sedekah



Kisah berikut ini adalah salah satu kisah yang sangat terkenal dan menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang.

Tokoh dalam kisah ini adalah seorang lelaki kaya raya, dia adalah pengusaha besar. Suatu ketika dia tekena penyakit kronis yang tidak bisa didiamkan begitu saja.Dia lalu pergi memeriksakan diri ke rumah sakit terkenal. Menurut diagnosa dokter, ditemukan penyakit kanker kronis dalam tubuhnya, dan prosentase kesembuhannya sangat tipis sekali. Para dokter menyarankan agar dia mau berobat ke luar negeri supaya mendapat perawatan intensif. Seketika itu juga lelaki itu berangkat ke luar negeri untuk menjalani pemeriksaan dan hasilnya sama dengan diagnosa dalam negeri. Para dokter di rumah sakit itu lalu menyarankan agar dia mau melakukan operasi untuk menghilangkan anggota tubuhnya yang digerogoti kanker.

Akan tetapi lelaki tersebut meminta para dokter agar mau memberikan tenggang waktu untuk pulang ke Negara asalnya terlebih dahulu. Dia berkeinginan untuk mengurus segala sesuatunya, dan berwasiat kepada anggota keluarganya, jika ternyata setelah operasi ada hal-hal yang tidak diinginkan.

Akhirnya lelaki itupun pulang kenegara asalnya lalu mengurus segala sesuatunya. Tidak lupa dia menuliskan wasiat dan menitipkan anggota keluarganya kepada orang yang dipercayainya untuk menjaga keluarganya. Namun, dia sama sekali tidak memberitahukan kepada keluarganya permasalahan yang sedang dia hadapi.

Suatu ketika dipertengahan jalan menuju rumahnya, pandangannya tertuju kepada seorang perempuan tua yang berdiri disamping tempat penyembelihan binatang. Perempuan itu mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer di sebelah tempat penyembelihan. Lelaki itu lalu menhentikan langkahnya dan menemui perempuan tua itu. Dia bertanya kenapa perempuan itu mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer. Perempuan itu lalu bercerita kepadanya, bahwa anak-anaknya menjadi yatim sepeninggal suaminya. Keluarga ini sangat miskin dan tidak punya uang untuk membeli daging. Yang bisa dilakukan adalah mengumpulkan tulang-tulang yang tercecer untuk dimasak sebagai ganti dari daging. Lelaki itu sangat tersentuh mendengar penuturan kondisi yang dihadapi perempuan itu. Dia lalu menyedekahkan uangnya dalam jumlah lumayan banyak kepada perempuan itu. Selanjutnya dia memberikan uang kepada tukang sembelih dalam jumlah yang lumayan banyak lalu memintanya untuk mengirimkan daging kepada perempuan itu setiap mingggunya. Perempuan itu sangat berterimakasih kepada lelaki itu. Tidak lupa dia mendoakan lelaki itu lalu permisi dan meninggalkan tempat.

Beberapa hari kemudian, lelaki itu pergi ke luar negeri untuk menjalani operasi. Sebelum operasi dilaksanakan, terlebih dahulu dokter memeriksa lelaki itu kembali. Hasilnya sangat mencengangkan. Berubahlah raut muka dokter itu, dan dengan nada marah dia bertanya kepada lelaki itu, “Apakah engkau sudah pergi ke rumah sakit lainnya untuk menjalani pengobatan atas penyakitmu itu?"

Lelaki itu menjawab, “Tidak.”

Dokte itu berkata, “Bohong! Jujurlah padaku, apakah engkau sudah pergi ke rumah sakit lainnya atau tidak?”

Lelaki itu menjawab, “Aku bersumpah, demi Allah aku sama sekali tidak pergi ke rumah sakit lainnya, Sebenarnya ada apa engakau bertanya seperti ini?”

Dokter itu lalu menjawab, “Pemeriksaan dan diagnosa terbaru menunjukkan tubuhmu sama sekali sudah bersih dari kanker. Keadaanmu sekarang ini sehat-sehat saja.”

Lelaki itu hampir tidak percaya atas apa yang dikatakan oleh dokter itu. Dia tidak kuasa membendung air matanya yang meleleh karena bahagia. Dia lalu bertanya kepada dokter itu apakah benar apa yang barusan dikatakan kepadanya. Dokter itu menjawab dan bersumpah bahwa apa yang dikatakannya adalah benar.

Setelah menyadari atas apa yang dialaminya ini, lelaki itu lalu bersyukur memanjatkan puji kepada Allah. Kemudian dia pulang ke Negara asalnya dalam keadaan sehat wal afiat. Dia menceritakan kepada anggota keluarganya, dan mereka semua sangat takjub terhadap peristiwa yang dialami lelaki itu.

Dalam hal ini lelaki itu berkata; Allah telah menyembuhkan aku berkat doa yang dipanjatkan oleh perempuan tersebut, karena aku telah bersedekah kepada anak-anak yatimnya.

Dia berjanji kepada dirinya sendiri untuk memelihara keluarga miskin sampai waktu yang dikehendaki Allah.

Subhanallah.Semoga cerita ini bisa menjadi renungan buat kita semua bahwa sesungguhnya sedekah mampu memadamkan murka Allah, dan mampu menolak dari kematian yang buruk. Sungguh benar apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw; Obatilah orang-orang sakit kalian dengan (mengeluarkan) sedekah.


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : http://hambaallah-muslimah.abatasa.com

Keajaiban Sedekah ( Mendapatkan tender 9,8M )

Sahabat berikut ini adalah sebuah kisah Sedekah yang sangat Mengugugah Mari kita simak Testimoni sedekah berikut ini semoga dapat menjadi motivasi untuk lebih giat bersedekah bagi kita semua

Malam itu di sebuah pesantren yatim-piatu di Jawa Timur seorang Pengusaha datang bersilaturahmi ke Kyai pengasuh pesantren. Dia memang mempunyai yang ingin coba dibagi dengan Pak Kyai. Sejurus kemudian berlangsunglah pembicaraan antara keduanya.”Pak Kyai, saya datang ke sini mau minta bantu doa agar hajat saya dikabulkan oleh Allah SWT.” ujar si Pengusaha.”Memangnya saudara sedang punya hajat apa?” tanya Pak Kyai ringan.”Begini Pak Kyai …, saya ini punya usaha di bidang migas. Saya sedang ikut tender di Riau. Doakan agar saya bisa menang tender…!” jelas si Pengusaha.”Hmmmmm….” Pak Kyai hanya bergumam tanpa sedikit pun memberi tanggapan.Entah apa gerangan, mungkin untuk meyakinkan Pak Kyai, tiba-tiba si Pengusaha menambahkan, “Tolong doakan saya dalam tender ini Pak Kyai, insya Allah seandainya saya menang tender, pasti saya akan bersedekah ke pesantren ini!”Dahi Pak Kyai berkernyit mendengarnya. Raut muka beliau terlihat sepertinya agak tersinggung dengan pernyataan si Pengusaha.Menanggapi pernyataan si Pengusaha, Pak Kyai yang asli Madura bertanya, “Sampeyan hapal surat Al-Fatihah…?!” Si Pengusaha menjawab bahwa ia hapal.”Tolong bacakan surat Al-Fatihah itu! “pinta Pak Kyai.”Memangnya ada apa Pak Kyai, kok tiba-tiba ingin mendengar saya baca Al-Fatihah?!” tanya si Pengusaha.” “Sudah baca saja… saya mau dengar!” tukas Pak Kyai.Maka sang Pengusaha itu pun mulai membaca surat pertama Alquran.”Bismillahirrahmanirrahim…Alhamdulillahi rabbil alamiin…Ar rahmaanir rahiim… Maliki yaumiddiin… Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin…”"Sudah-sudah cukup…, berhenti sampai di situ!” pinta Pak Kyai.Si Pengusaha pun menghentikan bacaan.”Ayat yang terakhir sampeyan baca itu mengerti tidak maksudnya?!” tanya Pak Kyai.”Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin…, Pak Kyai?” tanya si Pengusaha menegaskan.”Ya, yang itu!” jawab Pak Kyai.”Oh itu saya sudah tahu artinya… kepada-Mu ya Allah kami mengabdi… kepada-Mu ya Allah kami memohon pertolongan!” tandas si Pengusaha.Pak kyai lalu berujar enteng, “Oh, rupanya masih sama Al-Fatihah sampeyan dengan saya punya!”Si pengusaha memperlihatkan raut kebingungan di wajahnya. “Maksud Pak Kyai…?!” tanya si Pengusaha heran.”Saya kira Al-Fatihah sampeyan sudah terbalik menjadi iyyaka nasta’iin wa iyyaka na’budu!” jawab Pak Kyai.Si Pengusaha malah bertambah bingung mendengar penjelasan pak kyai, ia pun berkata, “Saya masih belum mengerti Pak Kyai!”Pak Kyai tersenyum melihat kebingungan si Pengusaha, beliau pun menjelaskan, “Tadi sampeyan bilang kalau menang tender maka sampeyan akan sedekah ke pesantren ini. Menurut saya itu mah iyyaka nasta’iin wa iyyaka na’budu. Kalau Al-Fatihah sampeyan gak terbalik, pasti sampeyan sedekah dulu ke pesantren ini, insya Allah pasti menang tender!”Deggg! Keras sekali smash sindiran menghujam jantung hati si Pengusaha. Ba’da dzuhur esok harinya, hape pak kyai berdering. Rupanya si Pengusaha tadi malam.”Mohon dicek Pak Kyai, saya barusan sudah transfer ke rekening pesantren,” kata si Pengusaha, sambil pamit lalu menutup telepon.Sejurus kemudian Pak Kyai pergi ke bank membawa buku tabungan.Usai dicetak lalu dicek, matanya terbelalak melihat angka 2 dan deretan angka 0 yang amat panjang. Hingga Pak Kyai merasa sulit memastikan jumlah uang yang ditransfer.Pak Kyai pun bertanya kepada teller bank, “Mbak, tolong bantu saya berapa dana yang ditransfer ke rekening saya ini?”Sang teller menjawab, “Ini nilainya 200 juta, Pak Kyai!”Pak Kyai pun begitu sumringah. Seumur-umur baru kali ini ada orang menyumbang sebanyak itu ke Pesantrennya,berulang kali ucapan hamdalah terdengar dari lisannya.Malamnya lepas maghrib, Pak Kyai mengumpulkan seluruh ustadz dan santri di pesantren yatim itu.Mereka membaca Alquran, dzikir & doa yang panjang untuk hajat yang ingin dicapai oleh si Pengusaha.Arsy Allah SWT malam itu mungkin bergetar. Pintu-pintu langit mungkin terbuka, sebab doa yang dipanjatkan oleh Pak Kyai & para santri yatim begitu khusyuk….Seminggu berselang si Pengusaha menelpon Pak Kyai.”Pak kyai, saya ingin mengucapkan terima kasih atas doanya tempo hari. Alhamdulillah, baru saja saya mendapat kabar bahwa perusahaan saya menang tender dengan nilai proyek yang cukup besar!!!”Mendengar itu, Pak Kyai turut bersyukur kepada Allah SWT. Ia lalu bertanya, “Berapa nilai tender yang didapat?!”"Alhamdulillah, nilainya Rp 9,8 milyar!” jawab si Pengusaha.Subhanallah, begitu cepat & besar balasan Allah yang diterima Pengusaha itu.

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : http://rumahdhuafa.org
Keajaiban Sedekah

Sudahkah anda mendapatkan keajaiban sedekah yang selama ini telah terbukti oleh banyak orang dan merasakan hikmah di balik sedekah tersebut. Kali ini aku ingin berbagi tentang keajaiban memberikan sedekah yang dipopulerkan oleh ustad yusuf mansyur. Menurut sang ustad kalau anda ingin sukses, bersedekah lah. Kalau anda ingin kaya, bersedekahlah; atau kalau anda lagi ndak punya duit bersedekahlah juga biar dapat duit…? Lho nggak punya duit kok disuruh bersedekah ini gimana ustad?…Yah begitulah ustad yang satu ini pokoknya dia seumur hidup bersedekah agar bahagia dunia dan juga bahagia di akhirat.

Siapa sangka ustad yusuf mansyur yang sangat terkenal itu, dulunya pernah menjalani masa-masa yang sulit dan mungkin sangat jauh dari arti kesuksesan.

Pernah di suatu acara pengajian ada seorang pengusaha muda yang sudah bangkrut dan semua asetnya terancam hilang disita bank. Pengusaha ini datang ke ustad yusuf mansyur dan dengan wajah sedih dan memelas meminta nasehat kepada sang ustad. Kemudian apa yang dikatakan sang ustad?

“baiklah bapak saya sudah tahu permasalahan bapak yang dicertakan dari awal sampai akhir. Namun saya tany satu hal saja, bersediakah bapak bersedekah?”. Lalu pengusaha itu menjawab” saya bersedia ustad untuk bersedekah namun apa yang bisa saya sedekahkan ustad semua harta benda saya sudah habis dan terancam di sita oleh bank untuk melunasi hutang-hutang perusahaan saya”

Sang ustad bertanya lagi “ apakah benar bapak sudah tidak ada lagi yang bisa disedekahkan?”

Dengan sedikit ragu dan berpikir si pengusaha tadi menjawab “ oh ya ustad saya masih punya bebrapa puluh dollar disaku saya, itupun hanya untuk jaga-jaga”

Sang ustad bertanya lagi “ baiklah kalau memang itu yang bapak punya, sedekahkan saja dollar itu tetapi dengan syarart harus ikhlas”

Akhirnya si pengusaha tadi bersedekah dengan uang dia miliki tsb. Sebelum dia beranjak dari tempat pengajian tersebut, tiba-tiba si pengusaha tadi seperti teringat sesuatu kemudian berkata kepada sang ustad” oh ya ustad saya masih mempunyai satu rumah yang saya tempati apakah itu bisa saya sedekahkan?”

Sang ustad sepertinya berpikir sejenak dan untuk memastikan kesungguhan si pengusaha tadi ia bertanya lagi” apakah benar rumahmu akan disedekahkan?’.

Si pengusaha tadi dengan yakin dan mantap mengatakan “ benar ustad saya sudah mantap untuk bersedekah”

Melihat kesungguhan hati pengusaha itu akhirnya sang ustad memberikan nasehatnya” baiklah kalau itu sudah menjadi kesungguhan hati bapak, begini saja. Rumah itu bapak jual dan hasil penjualannya separo bapak sedekahkan sedangkan yang separo lagi untuk bapak beli rumah lagi yang lebih kecil dan untuk biaya hidup yang lain”

Singkat cerita berkat sedekahnya yang tulus itu akhirnya doa pengusaha ini terkabul dan tanpa disangka-sangka dia mendapatkan proyek yang dapat menutup semua hutang-hutangnya sebelumnya.

Sungguh suatu keajaiban sedekah begitu nyata bagi mereka yang meyakini. Kalau kita percaya keajaiban, keajaiban itu pasti akan datang kepada kita walaupun kelihatannya tidak mungkin menjadi mungkin.

Sang ustad memang seorang yang telah mengalami sendiri begitu banyak manfaat dari sedekah. Dan dia percaya bahwa dengan sedekah kita akan meraih lebih banyak kesuksesan. Begitu prinsip ustad yang pernah dipenjara dan memulai usahanya dari nol itu.

Bahkan ustad ini pertama kali menulis buku nya yang best seller dari balik jeruji (karena tersangkut masala hutang piutang). Pada saat itu sang ustad ini meminta secarik kertas dan pulpen kepada petugas penjara. Bahkan oleh si penjaga dia diejek” Mau nulis surat cinta Ya? Mana ada cewek yang mau sama kamu seorang napi gitu?”

Namun dengan bekal semangat pantang menyerah dan dia percaya kepada keajaiban akhirnya dia berhasil menyelesaikan buku pertamanya dg judul “menemukan Tuhan”(sorry kalau ada kesalahan judul) yang akhirnya jadi best seller tersebut.

Setelah lepas dari pejara akhirnya sang ustad menikah dengan seorang gadis begitu lugu dan jujur yang tidak mau tahu asal usul sang ustad yang nota bene bekas narapidana itu.

Mulailah kehidupan sang ustad sebagai penjual mie ayam dipinggir jalan. Bahkan setiap selesai berjualan mie ayam sore harinya separo dari penghasilannya dia sedekahkan. ( Sungguh sesuatu yang luar biasa pak ustad semoga kita bisa menirunya). Begitu terus menerus dia merintis usaha dengan sedekah sebagai bagian yang tidak pernah ia tinggalkan.

Sampai akhirnya sukses dan menjadi penceramah yang terkenal. Bahkan si pemilik warung makan padang yang biasa dia kirim ayam pernah berkata sama anak buahnya” Itu kan si Ucup yang sering ngaterin ayam ke warung kita?” wah sudah jadi orang terkenal ia sekarang, bisa masuk TV”

Begitulah perjuangan ustad yusuf mansyur melalui sedekah dan memang membuat keajaiban dalam hidupnya dan hidup banyak jemaah yang dibimbingnya. Kalau anda ingin sukses dan bahagia berbagilah dengan mereka yang tidak mampu, bersedekahlah melalui Rumah Dhuafa semampu anda dan ikhlashlah dalam bersedekah

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


sumber : http://rumahdhuafa.org

Bercermin Diri

Seringkali kesalahan orang lain terletak pada mata kita, tetapi kesalahan kita sendiri terletak di punggung kita.
Kita kadang sering mengggap diri kita bagaikan "superman" menganggap hanya kita yg paling benar dan paling pintar.
Alangkah mulianya kita apabila kita bercermin terlebih dahulu sebelum kita menunjukan jari ke orang lain.


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...
Dede Digdaya.

Bulatkan Mimpi-mimpimu

Ketika kita benar2 mempercayai sesuatu dgn segenap hati , maka segala sasuatu bahkan sesuatu yg tampak mustahilpun akan dapat mejadi sebuah kenyataan.

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...

Dede_Digdaya.

Kekuatan Sedekah ( Mengantarkan Ke Gedung DPR-RI

Saya baru sadar, apa yang membuat saya bisa sampai menghadap ke ibu Dewi Motik, selanjutnya dipertemukan dengan anggota DPR RI, dan kemudian menjadi Tenaga Ahli (TA) itu adalah hadiah dari Allah.

Saya ingat, sebelum ke perpustakaan Kowani, saya jalan di trotoar dan berjumpa dengan seorang ibu yang nampak sakit terduduk di trotoar sambil menggendong anaknya. Hati saya tersentuh untuk mendekat dan menanyakan kondisi si ibu. Setelah saya memberi sedikit uang untuk membeli obat, saya langsung meninggalkan ibu dan anak untuk ke perpustakaan Kowani.

Percaya tak percaya, kekuatan sedekah itu membuahkan rezeki. Singkatnya, ibu yang sakit di trotoar dengan seorang anaknya itu membawa saya ke gedung Nusantara II yang berada di kompleks MPR-DPR RI, Jakarta.

Membuat 13203066562100641329Newsletter adalah salah satu tugas yang harus saya kerjakan selama menjadi Tenaga Ahli.

Kebetulan saya sedang mencari Tenaga Ahli. Kalo tertarik, Brill bisa bantu saya,” ujar wanita anggota DPR lulusan Plannologi ITB ini.

“Kerjanya apa ya bu?” tanya saya lugu. Maklum, saya tidak mengerti detail apa tugas seorang TA. Di toko buku Gramedia pun yang belum pernah menemukan buku yang membeberkan job description seorang TA.

Selanjutnya Ibu anggota DPR ini menjelaskan panjang lebar, termasuk menceritakan seorang TA yang sebetulnya sudah bekerja dengannya. Setelah penjelasan itu, saya tidak langsung menyetujui jadi TA, karena buat saya tidak cukup menyenangkan tugas-tugasnya. Bahkan saya sempat berpikir, sangat menjemukan sekali, sama seperti ketika saya jadi seorang public relations officer (PRO).

“Begini saja bu, saya sangat ingin membantu ibu, tetapi kalo boleh saya akan memberikan penawaran job desk pekerjaan saya sebagai TA ke ibu,” usul saya. “Nanti selain job desk, saya juga akan memberikan penawaran gaji saya”

Ternyata tanpa diduga, ibu anggota DPR menyetujui usulan saya. Beliau langsung mengucap: “Baik Brill. Saya tunggu kabar baiknya ya. Kamu email saja tawaran itu.”

Saya tersenyum dan jadi berpikir: “Kok mudah ya? Trus kenapa bukan saya yang mengikuti job desk TA yang sudah berlaku pada TA-TA yang sudah bekerja di gedung DPR, eh saya malah bisa membuat job desk TA sesuai dengan keinginan saya.”

Benar-benar hadiah dari Allah. Kekuatan sedekah.


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...

Keajaiban Sedekah

Keajaiban Sedekah

Rasulullah Saw. bersabda, ?Bila engkau ingin dicintai Allah, takutlah kepada-Nya dan bertakwalah. Bila engkau ingin dicintai para makhluk, berbuat baiklah kepada mereka dan jangan berharap sesuatu dari yang mereka miliki. Bila engkau ingin diperkaya dalam harta, maka zakatilah harta bendamu. Bila engkau ingin disehatkan badanmu, maka per-banyaklah shodaqohmu. Bila engkau ingin diperpanjang umurmu, maka bersilaturrahmilah kepada kaum kerabatmu. Bila engkau ingin dikumpulkan bersamaku di padang mahsyar, maka perpanjanglah sujudmu kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.?

?Suatu hari ada seorang pedagang datang kepada salah seorang staf saya. Ia mengaku punya utang Rp. 30 juta, dan tidak tahu lagi ke mana harus mencari uang untuk melunasi utangnya. Oleh staf saya, ia disuruh shodaqoh. Apa yang bisa dilakukannya? Ia mengaku tak punya sesuatu yang berharga untuk dijual. Akhirnya staf saya menganjurkan agar ia menjual motor vespanya dan menshodaqohkan hasilnya. Ter-nyata, pada saat ia sedang menawarkan sepeda motor tersebut, kakak-nya yang di Swiss kirim SMS. Isinya menyatakan bahwa ia baru saja mentransfer dana senilai Rp. 30 juta...?
(Ustadz Yusuf Mansur)

Shodaqoh memang tak mampu dinalar oleh hukum ekonomi: ?Anda mengeluarkan, maka milik Anda berkurang.? Begitulah Allah menaburkan jutaan keajaiban, mukjizat, misteri dan rahasia keagungan di balik amal-an shodaqoh. Baik itu berkaitan dengan kehidupan di dunia, seperti kelapangan hidup dari beragam masalah, kebarakahan kekayaan, ke-bahagiaan dan apalagi nikmat pahala di kehidupan akhirat kelak.
Tak pernah ada tutur kisah bahwa orang yang rajin bershodaqoh lantas hidupnya jadi miskin, melarat, dhaif dan menderita. Justru para dermawan itu, yang ikhlas lillahi ta'ala, hidupnya makin bertabur harta, makin mulia dan makin bahagia.
Jika Anda ingin kian kaya, mulia dan bahagia, maka perbanyaklah sedekah Anda...


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


Sumber :http://www.paranorms.org

Dalil Sedekah Bisa Mengubah Takdir

Dalil Sedekah Bisa Mengubah Takdir

Ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa takdir bisa dirubah.
Dengan bersedekah, takdir yang sudah ditetapkan Allah SWT (takdir yang sudah tertulis) bisa dirubah menjadi lebih baik.
Mungkin kurang lebih maknany begitu hadits di bawah ini.

Diriwayatkan oleh Ali, bahwa Rasululah SAW bersabda,
"Sedekah dapat merubah takdir yang mubram (yang pasti)."
(HR. Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi dan Imam Ahmad).

Sedekah ini bisa juga untuk mencegah musibah atau bala yang akan dihadapi nanti

Bacaan Istigfar Agar Urusan Lancar

Manusia hidup di dunia bisa jadi ada masalah mendadak, misalnya saja butuh biaya anak sekolah dan sebagainya. Yang kita ingat pertama kali tentu hutang kemana atau minta tolong teman, saudara atau bahkan tetangga kita.

Alangkah indahnya jika kita langsung ingat Allah SW, beristighfar dan berdoa terlebih dahulu sebelum ingat yang lainnya.
Karena kunci dari lepasnya masalah adalah dengan selalu ingat kepada-Nya serta mohon ampunan.

Barang siapa yang rajin membaca istighfar, minimal Astaghfirullah, lebih-lebih kalau Sayyidul Istighfar, Insya Allah semua urusan akan lancar.

Lafadz Sayyidul Istighfar tersebut adalah:
"Allahumma anta Rabbi Laa ilaaha illa anta, Kholaqtanii, wa anaa abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika, wa wa'dikaa maa astato'tu, a'udzubikaa min sari maa shona'tu, abuuka laka, bib'matika 'alayyaa wa abuuka bidanbii fghfirlii fainnahu la yaghfiruddunuuba illa anta."

Artinya:
"Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, Tidak ada Tuhan selain Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan akulah hamba-Mu. Akan kutepati janjiku (kepada-Mu) dengan seluruh kemampuanku.

Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan-kejahatan yang telah kuperbuat. AKu mengakui di hadapan-mu anugerah yang Engkau limpahkan kepadaku.
Kuakui dosa-dosaku. AMpunilah dosa-dosaku. Kerna tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku selain Engkau."
(HR. Bukhari dan Nasai).

Diriwayatkan oelh Syaddad bin Aus ra, Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa yang tetap beristighfar, niscaya Allah menjadikan untuknya jalan keluar dari setiap kesempitan dan menjadikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan memberinya rezeki yang tidak diperhitungkan."
(HR. Abu Dawud, Nasai, Ibnu Majah dan Hakim).

10 Keajaiban Sedekah

10 Keajaiban Sedekah
Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW banyak menjelaskan tentang keajaiban sedekah.

Beberapa keajaiban sedekah tersebut diantaranya adalah:
1. Sedekah bisa melepaskan pelakunya dari bencana.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya sedekah dapat menolak 70 pintu bencana."

2. Sedekah merupakan obat penyakit pada tubuh.
Rasulullah SAW bersabda,
"Obatilah penyakitmu dengan bersedekah."

3. Sedekah sebagai benteng buat diri kita.
Rasulullah SAW bersabda,
"Bentengilah harta bendamu dengan sedekah."

4. Sedekah sebagai pemadam kemurkaan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menutup kemurkaan Allah."

5. Sedekah bisa menambah keakraban sesama muslim.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah adalah hadiah. Maka, berikanlah hadiah kepada teman pergaulanmu dan berkasih sayanglah kalian dengan saling memberi sedekah."

6. Sedekah dapat menambah umur.
"Rasulullah SAW bersabda,
"Sedekah dapat menolak musibah serta dapat menambah keberkahan umur."

7. Sedekah mampu menanamkan rasa belas kasihan dalam hati.
Rasulullah SAW bersabda,
"Barang siapa mendapatkan kesedihan hati, maka berikanlah sedekah."

8. Sedekah sebagai syafaat kelak di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda,
"Sesungguhnya yang akan menaungi orang mukmin pada hari kiamat kelak adalah sedekah."

9. Sedekah menuai pahala yang termat besar.
Dalam sebuah atsar disebutkan,
"Barang siapa bersedekah dengan sebiji tamar, kelak di hari kiamat dia akan mendapat pahala sebesar gunung yang berada di atas timbangan amalnya."

10. Sedekah sebagai wasilah menambah rezeki.
Rasululah SAW bersabda,
"Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan, bahkan akan bertambah, akan bertambah, dan akan bertambah."

Mari Bermimpi...
Mari Berbagi...


Sumber : http://uswahislam.blogspot.com

Doa Pembuka Rezeki

Surat Al-Waqi’ah adalah salah satu yang dikenal sebagai surat penuh berkah. Keberkahannya mampu melenyapkan kemiskinan dan mendatangkan rejeki bagi siapa saja yang membacanya dengan rutin.

Dalam beberapa riwayat, diungkapkan bahwa Rosulullah bersabda:

Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, maka kemiskinan tidak akan menimpa dirinya untuk selamanya
Surat Al-Waqi’ah adalah surat kekayaan, maka bacalah surat itu dan ajarkan kepada anak-anak kalian
Ajarkanlah istri kalian surat Al-Waqi’ah, karena sesungguhnya surat itu adalah surat kekayaan.

Dengan melihat kedudukan surat Al-Waqiah yang sedemikian besar khasiatnya untuk mendatangkan rejeki bagi kita, marilah mulai sekarang membacanya secara rutin setiap hari atau setiap malam. Karena memang surat itu penuh berkah dan mengundang kekayaan serta mengusir kemiskinan bagi siapa saja yang mau secara rutin membacanya.

Silahkan download file MP3 tausiah Yusuf Mansur tentang Al Waqiah di link ini: download gratis

Sukses untuk anda…..


Mari Bermimpi...
Mari Berbagi....


sumber : http://motivasi.petamalang.com